SEMARANG - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menerima kunjungan dari Tim Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) guna melakukan verifikasi lapangan dan pendampingan kepada Satker usulan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Lapas Kelas I Semarang, Selasa (23/07/2024).
Dalam lawatannya kali ini, Tim Ditjenpas terdiri dari empat orang dengan dipimpin oleh Andreas Pasaribu selaku Analis Kepegawaian Pertama. Namun sebelum melakukan verifikasi lapangan di Lapas Kelas I Semarang, Tim Ditjenpas melakukan pendampingan terkait Pembangunan ZI Menuju WBK/ WBBM melalui daring (zoom) kepada 11 UPT Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah yang lolos panel Tim Penilai Internal (TPI).
Kegiatan zoom dilakukan di Ruang Perjuangan Lapas Kelas I Semarang dengan didampingi oleh Ketua dan operator Tim Pembangunan Zona Integritas serta pejabat struktural eselon III dan IV Lapas Kelas I Semarang.
Baca juga:
Audiensi Kapolda Bali Bersama Inkanas Bali
|
Selama zoom Andreas Pasaribu menekankan bahwa pembangunan zona integritas di masing-masing unit pelaksana teknis ini jangan hanya sebatas pemenuhan data dukung belaka, tapi juga harus selaras dengan implementasi nilai-nilai dari WBK itu sendiri sehingga membentuk budaya kerja yang baik.
Setelah kegiatan zoom selesai, Tim Ditjenpas langsung melakukan verifikasi lapangan dengan didampingi para pejabat struktural guna memastikan kelayakan Lapas Kelas I Semarang untuk mendapatkan predikat WBK nantinya.
Mulai dari meninjau fasilitas layanan kunjungan, ruang laktasi, SOP pelayanan kunjungan, dan menilai pengimplementasian pada maklumat pelayanan dengan kenyataan yang ada. Kegiatan berlanjut dengan mencoba inovasi pelayanan pendaftaran kunjungan yaitu PENYATU (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Lapas Kelas I Semarang.
Usman Madjid selaku Kepala Lapas (Kalapas) Kelas I Semarang menyampaikan bahwa PENYATU ini merupakan wujud perhatian Lapas Kelas I Semarang terhadap pelayanan prima yang diberikan kepada masyarakat khususnya keluarga warga binaan dengan mengadopsi kemajuan teknologi.
“PENYATU merupakan langkah kami dalam meningkatkan kualitas layanan publik dengan mengedepankan nilai efektivitas dan efisien. Nantinya akan ada update fitur terbaru lewat aplikasi ini yang semakin memudahkan pengguna seperti fitur chat, informasi berita terkini, dan masih banyak lagi, ” jelas Kalapas.
Andreas Pasaribu menyatakan bahwa PENYATU ini berpotensi menjadi aplikasi multifungsi yang bisa mencakup hampir seluruh layanan di Lapas Kelas I Semarang.
“Satu genggaman memudahkan hampir seluruh layanan jika bisa dikembangkan lagi sehingga bisa menarik minat keluarga warga binaan dalam menggunakan aplikasi PENYATU ini, " Ujar Andreas Pasaribu.
Kegiatan kemudian beralih ke ruang pelayanan narapidana terkait integrasi pada Seksi Bimbingan Kemasyarakatan. Andreas Pasaribu dan Tim memusatkan perhatiannya pada Inovasi “SIAP PANEN” yaitu Sistem Integrasi Terpadu Lapas Kedungpane Semarang.
Hal ini mendukung kami guna mewujudkan transparansi proses integrasi pada warga binaan di Lapas Kelas I Semarang.
Kegiatan diakhiri dengan menyambangi unit kerja warga binaan di Bidang Kegiatan Kerja yang terdaopat berbagai unit kerja seperti Unit Kerja Batik, Sablon, Bakery, Donat, Rotan, Handycraft, dan lain-lain.
Pemberdayaan dan pembinaan kemandirian warga binaan di Lapas Kelas I Semarang ini diharapkan mampu memberikan bekal yang positif bagi warga binaan untuk mereka hidup dimasyarakat setelah bebas nantinya.
(N.Son/Ari)